Rencana Inggris dan Prancis untuk mengakui negara Palestina secara bersama-sama akhirnya gagal. Kedua negara tersebut semula berencana membuat deklarasi bersama sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Namun, perbedaan pendekatan dan tekanan politik internal membuat mereka mengurungkan niat tersebut.
Sumber diplomatik mengungkapkan bahwa Inggris dan Prancis tidak dapat menyepakati waktu dan isi pernyataan bersama. Inggris memilih untuk menunggu momen yang dianggap lebih tepat, sementara Prancis menilai pengakuan Palestina harus selaras dengan dinamika di Dewan Keamanan PBB. Akibatnya, kedua negara tidak mengeluarkan deklarasi yang sebelumnya diperkirakan akan diumumkan bersamaan dengan langkah beberapa negara Eropa lain seperti Spanyol, Irlandia, dan Norwegia yang telah resmi mengakui Palestina sebagai negara.
Langkah mundur ini menimbulkan kekecewaan di kalangan aktivis dan sejumlah anggota parlemen yang mendesak pengakuan terhadap Palestina. Mereka menilai Inggris dan Prancis kehilangan momentum untuk menunjukkan komitmen pada solusi dua negara dan penghentian kekerasan di Gaza.
Sementara itu, Israel menyambut baik sikap hati-hati Inggris dan Prancis. Pemerintah Israel menilai pengakuan terhadap Palestina medusa88 saat ini hanya akan memperkuat posisi Hamas dan menghambat proses perdamaian. Di sisi lain, Palestina dan para pendukungnya mengkritik sikap tersebut sebagai bentuk ketidakadilan dan kemunduran diplomatik.
Meski gagal mengeluarkan deklarasi bersama, Inggris dan Prancis menegaskan bahwa mereka tetap mendukung solusi dua negara. Namun, tanpa tindakan konkret, dukungan tersebut dinilai belum cukup kuat untuk mengubah realitas politik dan kemanusiaan di wilayah konflik.